Dinas Pendidikan Bersama Dinkes Kab. Kediri Monitoring Program MBG Di SMP 1 Kayen Kidul
![]() |
Foto : Monitoring di SMP 1 Kayen kidul, menu makanan yang diberikan kepada siswa dianggap sudah memenuhi kebutuhan gizi anak |
MediaSindo.NET - Kediri
Dinas Pendidikan Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri melakukan monitoring program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kayenkidul.
Hasilnya, menu makanan yang diberikan kepada siswa dianggap sudah memenuhi kebutuhan gizi anak.
Monitoring di antaranya dilakukan di SMPN 1 Kayenkidul. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mokhamat Muhsin bersama tim dari Dinas Pendidikan dan Dinas kesehatan, mengecek menu anak-anak.
Kemarin terdiri dari nasi, sayur oseng wortel, jagung, kacang polong, dan brokoli. Lauknya ikan patin goreng tepung, dengan buah pisang.
“Menu sudah memenuhi isi piringku. Standarnya kalau dari Kemenkes itu isi piring ada sumber energi, ada sumber vitamin dan mineral, serta sumber protein dan lemak,” kata Analis Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Sita Astharina.
Perempuan yang akrab disapa Sita itu menyebut sumber energi sudah terpenuhi dari nasi. Kemudian, protein terpenuhi dari ikan patin goreng tepung.
Selanjutnya, sumber vitamin dan mineral terpenuhi dari menu oseng wortel jagung dan kacang polong. Serta, bunga kol goreng tepung.
“Sumber lemak juga ada. Dari proses pengolahan tadi digoreng. Ada juga dilengkapi dengan buah pisang, sebagai sumber vitamin dan mineral. Komposisi zat gizi sudah lengkap juga,”terangnya.
Dia menilai menu juga sudah bervariasi. “Untuk menu di MBG ada siklus menu 30 hari. Artinya setiap hari berganti, yang ini untuk menghidari kebosanan,” jelasnya.
Lebih jauh Sita menyebut, untuk bahan makanan juga didapatkan dari lokal.
Yakni yang berada di sekitar dapur. Sehingga, tidak kesulitan untuk menyediakannya.
“Memanfaatkan sumber daya yang ada di wilayah. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi wilayah. Karena membelinya kan dari petani lokal dan sebagainya,” jelas perempuan berkacamata itu.
Untuk diketahui, mulai Senin (20/1/2025) lalu, menu juga dilengkapi dengan susu. Susu tersebut diberikan setiap seminggu sekali.
Terkait keberadaan susu, Sita menyebut jika kebutuhan gizi sudah terpenuhi, keberadaan susu sifatnya hanya tambahan saja.
“Susu itu isinya juga energi, protein, dan vitamin serta mineral. Sama saja dari makanan (menu MBG). Justru kalau kami, dari sisi gizi, lebih menyarankan bukan dari susu, tapi dari (pemenuhan) sumber makanan (menu MBG, Red),” papar Sita.
Sementara itu, Kepala SPPG Kayen Kidul Dhiyanti Nawang Palupi membenarkan jika susu hanya diberikan seminggu sekali.
Selebihnya, dia enggan menjelaskan kenapa susu tidak bisa diberikan secara kontinyu.
“Tadi juga sudah dijelaskan oleh dinkes (susu bukan satu-satunya sumber protein dan mineral, Red),”pungkasnya. (*)
Posting Komentar